Frekuensi radio di Bandung terbilang yang paling padat. Dengan jumlah penduduk sekitar dua juta jiwa, diperkirakan, terdapat lebih dari enam puluh stasiun radio. Jumlah yang sangat besar jika dibandingkan dengan Jakarta. Dengan jumlah penduduk mencapai enam juta jiwa, Jakarta hanya memiliki 42 stasiun radio. Surabaya, dengan penduduk empat juta jiwa, hanya memiliki 32 stasiun radio.
Bahkan, jika dibandingkan dengan negara lain, Bandung pun terbilang padat. Kota besar seperti New York, dengan penduduk sekitar sepuluh juta jiwa, hanya memiliki 24 stasiun radio. Los Angeles hanya enam belas stasiun radio. Kota-kota besar di Eropa pun, seperti Paris, London, dan Berlin, memiliki tidak lebih dari sepuluh stasiun radio.
Perkembangan radio di Indonesia mengarahkan kiblatnya ke Amerika. Terlihat dari banyaknya jumlah stasiun radio swasta, terlebih setelah digulirkannya reformasi. Fenomena yang juga bisa dilihat di Bandung.
Sayangnya, jumlah radio yang sangat banyak itu tidak didukung dengan daya dukung pasar yang memadai. Akibatnya, jumlah tersebut tidak berbanding lurus dengan keuntungan.
Seiring dengan Indonesia merdeka, mempertahankan kemerdekaan yang direbut itu, peran dan fungsi radio semakin nyata sebagai alat perjuangan dan mengisi pembangunan Indonesia. RRI sebagai radio pemerintah melaksanakan fungsinya sebagai radio pembangunan, pemersatu bangsa.
Perjalanan bangsa kearah pembangunan, perkembangan komunikasi informasi semakin canggih. Alat komunikasi terus berkembang dengan munculkan pesawat televisi dan hadirnya peran serta swasta mengelola bidang komunikasi informasi di Indonesia. Radio, televisi berkembang pesat dengan ikut sertanya pihak swasta.
Hadir radio swasta, hadir televisi swasta menjadi persaingan semakin ketat dan sehat. Radio swasta muncul di seluruh kota besar di Indonesia dan kini sudah masuk ke kota-kota kabupaten di Indonesia serta adanya radio-radio komunitas yang terus berkembang seiring dengan kebutuhan informasi dan komunikasi pada masyarakat Indonesia.
Pertumbuhan dan perkembangan radio di Indonesia cukup pesat. Radio swasta tumbuh dimana-mana dan yang menyejukkan radio-radio swasta itu selalu seiring dan selaras dengan RRI. Awalnya pada era orde baru, radio-radio swasta itu tidak memproduksi warta berita, sepenuhnya hiburan dan adanya penyiaran iklan. Radio swasta tumbuh dan berkembang karena memang didukung dengan banyaknya iklan.
Meskipun media komunikasi semakin canggih dan banyak jumlahnya. Televisi misalnya, mulai dari Televisi Republik Indonesia (TVRI) dan puluhan stasiun televisi swasta, surat kabar, majalah, tabloid dan kini menjamur media maya dengan hadirnya internet ternyata radio tetap eksis dan berkembang sesuai dengan pangsa pasarnya.
Kehadiran radio di Indonesia sejak zaman penjajahan sampai kini berkembang terus seiring dengan kemajuan zaman. Awalnya era penjajahan sebagai alat perjuangan merebut kemerdekaan, lantas ketika kemerdekaan berfungsi sebagai alat mempertahankan dan mengisi kemerdekaan serta dilanjutkan dengan pembangunan.
Perkembangan zaman yang menginginkan nilai lebih, tidak sekedar mengisi kemerdekaan tetapi radio juga sebagai alat, saran bisnis, memiliki nilai komersil sehingga dapat terus eksis dari masa ke masa.
Harus diakui, unsur-unsur perjuangan, propaganda, hiburan, edukasi dan bisnis bersatu menjadi satu dalam wadah radio. Beda dengan dahulu yang awalnya hanya sebagai alat perjuangan, berlanjut ke propaganda. Kini, memang harus lengkap dan perjuangan yang dimaksud dalam siaran radio bukan perjuangan merebut kemerdekaan tetapi perjuangan dalam memperjuangkan nilai-nilai luhur dari masyarakat Indonesia untuk tujuan mensejahterakan rakyat Indonesia.
Propaganda siaran radio bukan propaganda untuk melawan penjajah, tetapi propaganda untuk melawan kemalasan, kemiskinan, ketidak adilan dalam pembangunan masyarakat Indonesia. Untuk dapat hidup selaras dengan era yang ada sekarang ini, siaran radio harus bervariasi untuk merebut hati pendengarnya. Siaran radio disamping adanya unsur perjuangan, propaganda tetapi unsur hiburan, edukasi (pendidikan) serta bisnis sangat penting karena kini era globalisasi informasi dan komunikasi.
Radio juga tidak kalah berkembangnya dengan media cetak. Dahulu radio menyajikan hal-hal atau informasi yang bersifat umum, tetapi belakangan ini banyak bermunculan radio yang menyajikan hal-hal yang khusus dan lebih terarah pada sasaran pendengarnya. Radio pada saat ini banyak yang mengklaim medianya sebagai sebagai radio remaja, radio dangdut, radio berita, dsb. Sebagai contoh Perkembangan yang nyata dirasakan adalah semakin banyak remaja yang mendengarkan radio remaja 99ers yang berita dan isi informasinya berhubungan dengan remaja.
No Response to "Perkembangan Radio di Bandung"
Posting Komentar